Sempat merasakan kesal jika sudah mendengarkan pengamen di dalam bus kota, mengganggu suasana bus yang sudah tidak karuan. Tidak masalah jika mengamen dengan baik-baik dalam konteks tidak meresahkan penumpang, tapi yang pernah saya alami adalah pengamen itu seakan menodong saya ditambah lagi sikap yang kurang ajar kepada saya, bisa kalian bayangkan pipi saya dicolek ini membuat saya gusar saja. Kalau dengan cara seperti ini bagaimana mereka bisa mendapatkan simpatik, ada juga orang enggan untuk memberikan uang.
Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi, seharusnya ada tindakan yang bisa memberikan efek jera kepada mereka. Berawal dari mengamen biasa, menodong kecil-kecilan dan lama-lama bisa jadi tindakan asusila di fasilitas umum. Saya rasa sudah banyak masyarakat yang melapor tentang situasi ini, ketidaknyamana bila menggunakan fasilitas umum tapi baru beberapa tindakan saja yang pemerintah lakukan, contohnya gerbong khusus wanita, itu cukup efektif untuk mencegah perbuatan asusila terhadapa wanita.
Lantas bagiamana dengan aksi penodongan secara terselubung dengan alih-alih mengamen? Adakah cara untuk bisa menghentikan tindakan jahat tersebut ?
Mengerti sekali jika alasan mereka mengamen karena karena faktor ekonomi yang mendesak tapi alangkah baiknya jika mereka mengamen secara normalnya saja tidak perlu ada unsur paksaan, toh kita juga punya belas kasihan kan.
Miris rasanya jika banyak anak muda sekarang yang tidak termotivasi untuk bisa hidup lebih baik, berusaha mendapatkan pekerjaan yang lebih mapan daripada hanya sekedar mengamen, apalagi anak-anak kecil yang masih dibawah umur sudah bisa ngamen di bus kota, jalan-jalan besar padahal disana bukanlah tempat untuk mereka.
Harusnya pemerintah buka mata lebar-lebar tentang fakta bahwa negara kita ini banyak pengangguran, ekonomi lemah bukan sibuk dengan urusan masing-masing. Masih banyak yang harus diperhatikan, merasakan derita mereka yang harus mengamen walau kadang memaksa